1. Sayap Kupu-Kupu Ternyata Transparant
sayap kupu-kupu yang indah sebenarnya transparan, tetapi karena perbedaan kecerahan di setiap lapisan tipis sayapnya, sayap kupu-kupu menjadi terlihat bewarna-warni.
2. Cumi-Cumi Berenang Mundur
Semua cumi-cumi memiliki tubuh yang berbentuk pipa, kepala yang berkembang sempurna, dan 10 tangan yang panjang yang bermangkuk penghisap. Tangan-tangan ini berguna untuk menjerat mangsanya kemudian disobek menggunakan rahangnya yang kuat, mirip dengan paruh binatang. Cumi-cumi menghisap air melalui rongga pusat tubuhnya, rongga mantel, dan memaksanya keluar melalui suatu pembuluh yang lentur yang disebut dengan sifon. Sifon terletak tepat di belakang tangan. Oleh karena pancaran air yang mendorong cumi-cumi berenang mundur.
3. Lumba-Lumba Melihat dengan Telinga
Lumba-Lumba menghabiskan sebagian besar waktunya di kedalaman lautan tempat yang menyulitkan untuk melihat sesama mereka dan mencari makan. Tapi, lumba-lumba dapat melihat lebih baik dalam gelapnya lautan daripada kemampuan kita melihat dalam terangnya cahaya. mereka dapat melakukan ini yang memungkinkan mereka menemukan arah dengan merasakan getaran suara. Para ilmuwan menamakan sistem ini "ekolokasi". Kemudian, suara ekolokasi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara terputus-putus. Suara lumba-lumba segera memantul kembali bila membentur benda apa pun. Lumba-lumba mendengarkan seksama pantulan suara ini. Gelombang suara ini ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut "jendela akustik". Dari sini, informasi suara diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Pantulan suara dari sekelilingnya memberi informasi rinci tentang jarak benda-benda dari mereka, berikut ukuran dan pergerakannya.
4. Kuda Laut Jantan yang Hamil
kuda laut adalah satu-satunya hewan di dunia dimana jenis jantannyalah yang hamil. Akan tetapi hamil disini tidak berarti jantan yang mengahasilkan telur. Telur tetap dihasilkan betina namun ditampung dan disimpan dalam perut jantan. Penyimpanan dilakukan di kantung yang berisi banyak sel sel halus pembuluh darah. Disini telur akan mendapatkan pasokan makanan yang cukup. Proses penyimpanan juga berfungsi sebagai pembuahan. Telur akan berada dalam perut jantan hingga 6 minggu .
5. Buaya Ternyata Dapat Menangis
buaya memang menangis ketika makan namun atas alasan fisiologis bukannya kesedihan . Ada banyak referensi dalam literatur umum mengenai buaya makan dan menangis, namun hampir semuanya bersifat anekdotal .Vliet mengatakan Udara terdorong melewati sinus dan dapat bercampur dengan air mata dalam lacrimal buaya, atau kelenjaran air mata yang menjadi kosong dan airnya tumpah ke mata.
6. Nyamuk Suka dengan Wanita Hamil dan Alkoholilk
Wanita hamil lebih sering digigit nyamuk sebab mereka akan bernafas 21 persen lebih sering ketimbang wanita yang tidak hamil. Nah, saat mengeluarkan carbondioksida, nyamuk betina penghisap darah jadi lebih tertarik menggigit. Selain itu temperatur tubuh yang tinggi juga membuat ibu hamil mudah dideteksi dalam radar nyamuk. Bau alkohol bisa membuat nyamuk datang. Penelitian terakhir dari Perancis mengungkapkan kalau mereka yang suka minum bir atau minuman beralkohol akan lebih banyak (63 persen) di gigit nyamuk. Alkohol bisa menyebabkan bau nafas dan bau badan yang mengundang datangnya nyamuk.
7. Gas Perut Sapi Penyebab Pemanasan Global
ternyata kentut sapi kut menyumbang emisi gas yang menghasilkan efek rumah kaca. Menurut para ahli, karena sistem pencernaan sapi yang lambat ternyata menjadi jawaban atas pertanyaan mengapa binatang itu menghasilkan banyak gas metana. Gas metana itu juga banyak terkandung dalam kentut. Nah, ternyata gas metana juga potensial menghasilkan efek rumah kaca, sama seperti korbon dioksida . Guillermo Berr, seorang peneliti dari Institut Nasional Teknologi Agrikultur mengatakan bahwa setiap sapi memproduksi 8000 sampai 1,000 liter emisi setiap hari. Metana, yang juga dihasilkan oleh tempat pembuangan sampah, tambang batubara dan pipa gas yang bocor, ternyata 23 kali lebih efektif dalam menjerat panas di atmosfer daripada karbon dioksida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar