Belalang "Daun-Layu" adalah makhluk yang menarik, dan evolusi seleksi alam telah memberkahi binatang ini dengan kemampuan untuk meniru daun yang layu untuk mengecoh pandangan pemangsa.
2. Kupu-Kupu Daun Mati
Kupu-kupu daun mati adalah makhluk luar biasa untuk diamati dari dekat. Spesimen di bawah ini mengilustrasikan rincian rumit yang didapat oleh adaptasi melalui seleksi alam, yang merupakan pendorong evolusi. Rincian luar biasa ini membantu kupu-kupu menghindari pemangsa dengan meniru daunyang mati.
3. Belalang Sembah
Belalang sembah mempunyai kamuflase yang sangat unik. Bukan hanya untuk mengecoh pemangsanya, tetapi ia juga sangat cerdik menipu calon mangsanya. Selain bentuk tubuhnya yang bisa menyerupai daun atau ranting, gerakan tubuhnya pun mengikuti gerakan ranting atau daun yang tertiup angin .
4. Phyllium Giganteum
Serangga ini memiliki tubuh yang memanjang, seperti tongkat dan sayap-sayap sangat menyusut atau sama sekali tidak ada. Serangga ini tidak mempunyai timpanum dan penghasil bunyi. Serangga ini pemakan tumbuh-tumbuhan yang bergerak lambat, biasanya terdapat di pohon-pohon atau semak-semak, dan aktif di malam hari (nocturnal).
5. Tokek Ekor Daun
Sering juga disebut tokek ekor setan. Tokek daun ini berasal dari Madagaskar. Tokek ini menggunakan ekornya untuk meniru daun atau kamuflase sebagai bentuk pertahanan diri.
6. Ikan Daun
Ikan dari sungai amazon ini benar-benar berbentuk seperti daun yang mati, mulai dari bentuk tubuhnya hingga gerakannya yang perlahan terombang-ambing mengikuti arus di permukaan sungai. Ikan daun ini memangsa ikan-ikan yang lebih kecil dengan cara menarik perhatian mangsa melalui organ di dagunya yang menyerupai cacing. Apabila mangsa telah mendekat maka dengan super cepat (kurang dari seperempat detik) ia memanjangkan mulutnya, menghisap korban dan kembali ke posisi semula.
7. Siput Laut Daun
Sejenis siput laut hijau ini mengegerkan dunia biologi. Ia bertubuh setengah hewan setengah tumbuhan. Satu-satunya makhluk bergerak yang diketahui bisa memproduksi pigment hijau daun (klorofil) yang biasanya menjadi bagian utama pada tumbuhan hijau, seperti dilansir AFP baru-baru ini.
Para ahli biologi menduga si siput berwarna hijau karena ia mencuri gen tanaman dari alga yang jadi menu utama santapannya. Dengan kemampuan memproduksi klorofil, siput ini bisa melakukan proses fotosintesis -suatu proses mengubah sinar matahari menjadi energi, yang sebelumnya hanya diketahui dilakukan oleh tumbuhan berdaun hijau.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar